Breakfast at Tiffany's part 2

Holllllaaaaaa readers.....
I'm back....


Sesuai janjiku, di awal tahun 2016 ini, aku akan membagikan info lanjutan tentang novel Breakfast at Tiffany's yang dienkranisasi (pengadaptasian karya sastra (wahana tulis) ke dalam bentuk film).

Film Breakfast at Tiffany's di rilis pada tahun 1961 (adakah readers yang sudah lahir pada tahun itu??? hehe), dibintangi oleh Audrey Hepburn sebagai Holly Golightly dan George Peppard sebagai Paul Varjak (kalau di dalam novel, Paul ini adalah si "aku" dan sering dipanggil Fred oleh Holly), dan disutradarai oleh Blake Edwards.
Breakfast at Tiffany's movie poster
Audrey Hepburn as Holly Golightly
George Peppard as Paul Varjak
Blake Edwards as Director

Sebelum mulai menonton film ini, aku sempat mencari beberapa artikel yang me-review film ini. Ada yang bilang bagus, ada yang bilang biasa-biasa aja, dll. Karena, film ini dirilis lebih dari 50 tahun yang lalu, tentu bukan hal yang mudah untuk menonton film ini (menurut aku). Banyak hal yang dibicarakan atau terjadi di dalam film sesusai pada era itu, dan pastinya berbeda dengan era sekarang. Namun, untuk ramuan RomComnya masih bisa dilihat di film-film era sekarang.
Film ini dibuka dengan sebuah taksi di kota New York yang berhenti di depan sebuah toko perhiasan, Tiffany's. Karakter Holly turun dari taksi dengan menggunakan LBD (Long Black Dress), kaca mata hitam, serta membawa sarapan. Holly pun sarapan sambil melihat-lihat ke etalase toko yang memajang perhiasan-perhiasan yang dijual di toko tersebut. Dengan diiringi intrumental lagu "Moon River" dan Audrey yang menunjukkan kecantikan klasik serta penampilan elegannya, membuat opening film ini disebut-sebut sebagai salah satu opening scene film legendaris.





Seperti film-film adaptasi novel pada umumnya, pasti ada perbedaan yang ditampilkan di dalam film dengan yang ada di dalam novel, seperti tidak adanya karakter penjaga bar, Joe Bell, adegan-adegan di novel yang tidak ditunjukkan di film, serta endingnya.
Ya, untuk ending dan keseluruhan cerita dibuat mengikuti selera penonton. Bisa dibilang khasnya RomCom Hollywood. Yaitu, dua sejoli yang tidak sengaja bertemu, berteman dan berbagi kisah masing-masing, si laki-laki penasaran dengan si perempuan, jatuh cinta, sedikit konflik, dan akhirnya happy ending. Jadi, bagi readers yang tidak membaca novelnya, mungkin tidak akan mengetahui perbedaan-perbedaan tersebut. 
Bahkan, Truman Capote sebagai penulis novel pun mengatakan bahwa ia kecewa dengan film ini, karena tidak sesuai dengan novel dan ekspektasinya. Kekecewaan Truman pun semakin menjadi, tatkala Audrey Hepburn yang dipilih sebagai pemeran Holly. Padahal ia menginginkan Marilyn Monroe lah yang memerankannya. 

Tapi, jika ditanya, apakah kekuatan dan kelebihan film ini dibandingkan dengan film sejenis? Maka aku pribadi akan menjawab, Audrey Hepburn. Ya, si cantik yang kecantikannya tak lekang oleh masa inilah yang menurutku membuat film ini menjadi sangat menarik untuk ditonton. Dan jujur saja, awal aku ingin membaca novel serta menonton film Breakfast at Tiffany's ini ya, karena Audrey Hepburn. Meski penulis asli novelnya menginginkan Marilyn yang memerankan Holly Golightly, namun Audrey Hepburn aku rasa berhasil memerankan Holly Golightly dengan caranya sendiri. Ia berhasil menggambarkan karakter Holly yang terlihat ceria dan kuat di luar namun tanpa diketahui rapuh di dalam. Ini juga dibuktikan dengan dinominasikannya film ini dengan 6 pengharagaan Oscar, termasuk Audrey sebagai pemeran utama wanita terbaik. Meskipun ia harus merelakan piala itu jatuh ke tangan Sophia Loren. 

Selain opening scene-nya yang bagus, scene lainnya yang aku suka adalah scene di mana Holly (Audrey) menyanyikan lagu "Moon River" karya Henry Mancini sambil duduk di jendela dan diiringi gitar yang dimainkan sendiri oleh Audrey. Meski suara Audrey tidak se-Wah suara Adele ataupun Beyonce, tapi dengan suara lembut dan penjiwaan terhadap lagu, berhasil membuat aku suka dengan lagu tersebut dan membuat aku makin mengagumi sosok Audrey Hepburn. Selain Audrey, ada satu lagi pendukung di dalam film ini yang aku suka, yaitu si kucing tanpa nama peliharaan si Holly (yang menurut aku mirip Garfield). Meski tidak berdialog alias hanya mengeluarkan suara "Meow" saja, tapi si kucing ini berhasil membuat aku gemas dengan kehadirannya (secara aku yang memang suka dengan kucing). 


foto-foto BTS film Breakfast at Tiffany's
si kucing tanpa nama, hehe

Film ini adalah salah satu film klasik yang bisa di bilang wajib ditonton bagi penikmat film, khususnya untuk genre RomCom (Romance Comedy). Meski sudah lebih dari 50 tahun lalu dirilis, namun, film ini masih sangat layak untuk dinikmati. Film klasik yang semakin mengukuhkan nama Audrey Hepburn sebagai salah satu aktris legendaris berbakat, yup, she's one of the best actress ever, dan sebagai ikon mode dunia sepanjang masa. Film klasik yang menjadi akar hadirnya film-film dengan genre sejenis hingga saat ini. Film klasik yang membawa kesan tersendiri baik penontonnya, baik itu kesan bagus maupun kesan biasa-biasa saja, yang tentu saja tergantung selera masing-masing penontonnya.

source: Google Images

Komentar

Postingan Populer